Senin, 30 November 2009




Bunga Edelweiss dalam beberapa tahun belakangan ini mulai sulit ditemukan di sekitar Gunung Sinabung Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.

Ketua Generasi Muda Pecinta Alam (Gemapala), Yogi, di Medan, siang ini, mengatakan, bunga edelweiss yang hanya hidup diketinggian antara 2000-3000 meter dipermukaan laut (mdpl) ini sangat terkenal dikalangan pendaki gunung.

Bunga jenis ini juga biasa disebut kalangan pendaki gunung sebagai bunga abadi karena mesti telah dipetik dari pohonnya bunga ini tidak akan pernah layu.

Karena tidak pernah layu, bunga ini juga diidentikkan dengan lambang cinta. Maka tidak heran jika bunga ini banyak diburu oleh para pendaki gunung untuk dijadikan sebagai oleh-oleh untuk sang kekasih maupun sahabat dari hasil perjuangan menaklukkan ketinggian sebuah gunung.

Ia mengatakan, Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian sekitar 2.412 mdpl dan merupakan salah satu gunung di Sumut yang menjadi idola para pendaki gunung untuk di daki.

Menurut cerita pendahulunya di Gemapala, sekitar tahun 80-an masih dapat ditemukan dengan mudah bunga jenis ini, baik di sekitar kaki Gunung Sinabung maupun di sekitar puncaknya.

"Namun sejak tahun 90-an jangan lagi berharap dapat menemukan bunga ini karena keberadaannya yang sudah sangat sulit untuk ditemukan. Saya sendiri meski sudah berulang kali mendaki Gunung Sinabung, tapi sampai sekarang belum sekalipun menemukan," katanya.

Menurut dia, sulitnya menemukan bunga itu dewasa ini, tidak terlepas dari ulah para pendaki gunung yang kerap memetik bunga ini untuk dibawa pulang, padahal bunga ini termasuk salah satu bunga yang dilindungi mengingat populasinya yang terbatas.

Padahal ada suatu falsafah dalam dunia pendaki gunung bahwa "Jangan meninggalkan sesuatu selain jejak kaki dan jangan membawa sesatu selain kenangan". Semboyan ini jadi terkesan sia-sia saja kalau ternyata masih banyak juga tangan-tangan jahil yang melakukan aksinya di puncak gunung.

"Kita boleh iri dengan para pendaki-pendaki dari Jawa yang lebih konsisten terhadap kelestarian lingkungan di puncak gunung. Tak heran juga kalau bunga edelweiss di beberapa gunung di Jawa masih cukup mudah ditemukan," katanya.

Seorang pengamat lingkungan, Irwansyah, mengatakan, keberadaan bunga itu tergantung pada para pendaki gunung, karena rakyat biasa tentu tidak akan mungkin mengoleksinya.

Sehubungan itu diminta kesadaran tinggi dan konsistensi dari pendaki gunung untuk tidak mengambil melainkan benar-benar hanya meninggalkan jejak dan membawa kenangan bila selesai mendaki, ujarnya.

(dat03/ann)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar